Anda pasti tidak asing dengan judul di atas bukan? Cara mencangkok tanaman. Ya, mencangkok merupakan salah satu bentuk pengembangbiakan tanaman berkayu. Cara ini bisa dikatakan gampang-gampang susah, karena tidak semua orang berhasil melakukannya dengan baik.
Cara mencangkok tanaman biasa dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan tanaman baru yang berkualitas unggul. Sebelum kita membahas tentang seluk beluk mencangkok tanaman, ada baiknya jika kita memahami apa tentang jenis-jenis pengembangbiakan tanaman.
Proses perkembangbiakan tanaman biasa dilakukan oleh para penjual bibit tanaman, orang yang hobi menanam, dan penangkar tanaman. Keuntungan dari proses pengembangbiakan tanaman ini sangatlah beragam, diantaranya untuk mendapatkan tanaman yang unggul dan berkualitas, agar tanaman cepat berbuah, untuk mendapatkan species baru dari tanaman sejenis. Pada umumnya, pengembangbiakan tanaman bisa dilakukan dengan tiga teknik, yakni perbanyakan dengan cara generatif, vegetatif, dan generatif-vegetatif.
Menanam biji tanaman termasuk cara perkembangbiakan dengan teknik generatif, kalau perkembangbiakan tanaman dengan tehnik vegetatif biasanya dilakukan dengan cara memanfaatkan bagian-bagian tanaman seperti, ranting, cabang, umbi, daun, pucuk, dan akar.
Jadi prinsip dari perkembangbiakan vegetatif adalah untuk merangsang tunas adventif yang terdapat pada bagian-bagian tertentu dari tumbuhan agar berkembang menjadi tanaman baru yang sempurna, yakni memiliki akar, batang, dan juga daun. Berbagai cara yang dilakukan untuk perkembangbiakan secara vegetatif ini, diantaranya adalah stek, cangkok, rundukan, dan kultur jaringan.
Nah, perkembangbiakan secara generatif-vegetatif bisa dilakukan dengan memadukan antara kedua cara diatas, yakni pembibitan dengan biji dan atau pembibitan dengan mata tunas atau pucuk dari tumbuhan lain. Perkembangbiakan secara generatif-vegetatif ini dapat Anda lakukan dengan dua cara, yakni: tempelan (okulasi) dan sambungan (grafting). Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara mencangkok tanaman yang baik dan juga seluk-beluknya.
Kekurangan dan Kelebihan Cara Mencangkok Tanaman
Cara mencangkok tanaman merupakan salah satu cara yang mudah dan murah untuk mengembangbiakkan tanaman. Untuk mendapatkan manfaat tanaman yang lebih optimal dan untuk mendapatkan keturunan yang lebih berkualitas pada suatu tumbuhan merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini. Namun, tahukah Anda bahwa terdapat sedikit kekurangan dari teknik pengembangbiakan tanaman dengan cara mencangkok, diantaranya adalah:
- Kanopi yang dihasilkan cenderung lebih kecil dan lebih sedikit produksinya.
- Tanaman hasil pencangkokan biasanya memiliki akar serabut, sehingga kekuatannya sangat kurang dibagian akar yang membuatnya lebih mudah roboh jika dibandingkan dengan tanaman yang disemai dari bijinya.
- Tanaman hasil cangkokan biasanya tidak bisa sebesar tanaman induknya.
Namun, dibalik kekurangannya tersebut, tetaplah tersimpan banyak keuntungan dari teknik ini, diantaranya; Anda bisa mendapatkan tanaman buah sesuai keinginan dalam waktu yang singkat, dan Anda bisa menanam hasil cangkokan pada berbagai media, baik pot, tanah, dan lain-lain.
Tahapan Cara Cangkok Tanaman
Nah, daripada Anda penasaran tentang cara mencangkok tanaman, yuk simak step by step yang berikut ini.
Alat dan bahan yang diperlukan adalah:
- Satu buah pisau untuk mengupas kulit podon.
- Tali rafia/tali bamboo.
- Plastik transparan /sabut kelapa atau ijuk.
- Tanah bercampur kompos yang agak basah.
Cara mencangkok tanaman:
- Carilah dahan yang pas untuk Anda cangkok, pilih yang tidak terlalu besar atau terlalu kecil.
- Ukurlah dari batang pohon yang telah Anda pilih tersebut minimal 10 cm.
- Kemudian, kupaslah kulit batang pohon yang akan dicangkok dan daerah sekitarnya dengan panjang kupasan ± 10 cm.
- Setelah Anda selesai mengupas kulit pohon tersebut, keriklah lendir/kambiumnya dengan perlahan dan tunggu hingga agak kering.
- Pasangkan plastik/ijuk/sabut kelapa pada ujung kupasan tersebut, kemudian masukkan tanah hingga menutup daerah yang dikupas tadi.
- Kemudian, bungkuslah tanah dengan plastik/ijuk/sabut kelapa dengan rapat dan mengikat dengan tali pada kedua ujungnya agar tanah tidak keluar.
Baca juga : Cara Okulasi Tanaman